Pengkajian dilaksanakan selama 35
hari pemeliharaan mulai tanggal 22 Nopember 2005 sampai dengan 27 Desember 2005
di Desa Buungan Kecamatan Susut Kabupaten Bangli dan sehari di Laboratorium
Ternak Unggas, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana untuk data, karkas,
recahan karkas dan warna lemak. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap
dengan 4 perlakuan (P0, P1, P2 dan P3), dan 5 ulangan pada setiap perlakuan dan
setiap ulangan terdiri dari 5 ekor ayam. Akhir penelitian diambil sampel 40
ekor, ayam yang digunakan jenis CP 707. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
substitusi pakan komersial ayam potong jenis BR 511, dengan jagung Srikandi Kuning
sampai taraf 20% diikuti penambahan probiotik Starbio, tidak memberikan respon
negatif terhadap pertumbuhan ayam, dilihat dari aspek pertambahan bobot ayam
dan kualitas karkas. Sedangkan penggantian pakan komersial taraf 20% tanpa penambahan probiotik Starbio sebesar 0,25%
pada pakan, memberikan dampak tidak menguntungkan pada ternak ayam, karena
bobot ayam hidup maupun karkas yang dihasilkan menjadi rendah. Penambahan probiotik Starbio sebesar
0,25% pada pakan komersial memberikan tambahan bobot badan ayam rata-rata 65,22
gr lebih berat dibandingkan dengan ayam yang diberikan pakan komersial tanpa
Starbio. Walaupun secara statistik berbeda tidak nyata. Untuk itu penggantian pakan komersial dengan
jagung Srikandi Kuning sebesar 20% diikuti dengan penambahan probiotik Starbio
pada pakan ayam potong dapat dianjurkan, karena memberikan respons pertumbuhan
yang tidak berbeda nyata dengan ayam yang diberikan pakan komersial 100%.
Kata kunci :
jagung QPM, ayam ras pedaging